Setelah fokus menekuni bidang rajutan, seiring berjalannya waktu saya juga ikut menambah diri dengan berbagai ilmu rajut yang belum terexplore. Salah satunya adalah teknik blocking. Sebetulnya saya mengenal teknik blocking sejak awal mula belajar merajut dan baru mempraktekkan teknik finishing blocking sejak sekitar tahun 2015 setelah rutin menerima pesanan rajutan berupa rajutan bayi dan syal dewasa.
Disini saya hanya akan menjelaskan apa itu teknik blocking secara sederhana sesuai dengan pengetahuan dan praktek yang sering saya lakukan karena banyak sekali pertanyaan yang masuk apabila saya memposting stories kegiatan blocking saya di instagram.
Contoh baby dress yang sudah di blocking. Siap pakai. |
Blocking adalah sebuah teknik akhir proyek rajutan tertentu yang dilakukan sedemikian rupa agar hasilnya sesuai dengan ukuran, bentuk dan motif yang kita inginkan sebagai perajut. Tidak semua proyek rajut perlu diblocking. Beberapa proyek yang memerlukan teknik blocking antara lain:
- Granny Square (berlaku juga untuk bentuk lain seperti lingkaran, segitiga, pentagon, hexagon, dll) yang hasil akhirnya perlu disambung menjadi sebuah proyek lain seperti: sarung bantal, selimut, dll.
- Proyek Wearable. Contohnya: Dress, sweater, cardigan, syal, ponco, dsb.
- Doily/taplak meja, tudung saji, tirai dsb.
- Proyek-proyek lace pattern (gampangnya yang teknik rajutnya seperti membentuk renda)
Lalu apa saja manfaat blocking?
- Membentuk ukuran sesuai dengan kebutuhan sehingga proyek tidak mudah berubah bentuk meski sudah cuci pakai berulang kali.
- Menonjolkan sebuah motif rajutan tertentu.
- Memberi kesan mewah pada rajutan (ya kan kita jualan rajutan inginnya produk yang diterima konsumen sudah bersih, wangi & layak langsung pakai)
- Bagi saya teknik blocking adalah kesempatan untuk mengetes apakah benang yang kita pakai luntur atau tidak. Kalaupun kita menggunakan benang dengan proses pewarnaan manual yang pastinya akan menyebabkan benang menjadi luntur, kita bisa memberikan gambaran pada konsumen bagaimana cara merawatnya.
Banyak juga yang bertanya, apakah blocking menjadi sebuah hal yang wajib dikerjakan setelah selesai merajut sebuah proyek yang memerlukan teknik blocking? Bagi saya adalah tidak. Tetapi jika kita ingin hasil yang maksimal, jawabannya adalah wajib. Begini, dalam sebuah kasus, kita merajut doily atau baby dress dengan lace patttern. Sebelum diblocking, hasilnya proyek tersebut mudah sekali menggulung atau melengkung. Motifnya tidak nampak dan ukurannya belum jelas. Setelah di blocking, kalian akan merasakan sendiri perbedaannya. Dari mulai ukurannya yang jelas hingga hasi akhir baby dress yang terkesan 'jatuh' dan lebih elegan.
Lanjut ke teknik blocking. Sebetulnya, teknik blocking yang saya ketahui terdiri dari 3 jenis. Yaitu blocking kering (dengan cara di spray), blocking basah (dicuci lebih dulu) dan blocking uap menggunakan iron steam. Saya tidak akan menjelaskan semuanya dan hanya akan menjelaskan teknik blocking kering yang memang sering saya pakai. Untuk blocking kering, alat dan bahan yang perlu saya siapkan adalah:
- Pin Board. Saya menggunakan puzzle board dari evasponge yang tebal yang umum di jual di supermarket/toko kelontong/toko perlengkapan rumah tangga/toko khusus karpet.
- Jarum pentul/pin. Apapun yang penting tidak berkarat dan tidak mudah karatan.
- Botol spray.
- Softerner dan air bersih.
- Meteran.
Langkah memblocking:
- Siapkan rajutan dan pin board. Gelar rajutan di atas pin board.
- Pasang pin/pentul di sisi rajutan dengan cara menancapkannya satu per satu. Jangan lupa, gunakan meteran untuk memastikan ukurannya tepat. Misal yang kita blocking adalah granny square. Semestinya kita memerlukan ukuran 10x10cm. Maka bentuk granny square sesuai ukuran yang dibutuhkan dengan cara merenggangkannya kemudian tahan dengan menggunakan pin/pentul yang ada. Demikian pula jika yang ingin di blocking adalah dress bayi. Pastikan ukuran lingkar dada, lingkar lengan, panjang dress yang kita perlukan sesuai dengan kebutuhan.
- Setelah pin terpasang, spray seluruh bagian rajutan hingga basah kuyup.
- Biarkan rajutan kering dengan cara diangin-anginkan ditempat teduh. Umumnya rajutan akan kering dalam waktu 1-2 hari tergantung pada cuaca dan suhu ruang.
- Setelah kering, lepas setiap pin. Rajutan siap pakai.
Teknik blocking ini sama sekali tidak membuat rajutan berbau apek meski perlu waktu hingga 2 hari untuk mengeringkannya. Rajutan sendiri memang dianjurkan untuk dicuci dan dikeringkan diatas bidang datar tanpa terkena cahaya matahari langsung. Jadi jangan takut rajutan kalian akan bau apek dll setelah di blocking ya.