Senin, 24 September 2018

Blocking Pada Rajutan

Blocking Rajutan, Blocking pada Rajutan, Crochet Blocking, How to Crochet Blocking, Cara blocking rajutan, blocking adalah, cara blocking dress bayi, belajar merajut
Proses Blocking Rajutan pada Proyek Baby Dress

Setelah fokus menekuni bidang rajutan, seiring berjalannya waktu saya juga ikut menambah diri dengan berbagai ilmu rajut yang belum terexplore. Salah satunya adalah teknik blocking. Sebetulnya saya mengenal teknik blocking sejak awal mula belajar merajut dan baru mempraktekkan teknik finishing blocking sejak sekitar tahun 2015 setelah rutin menerima pesanan rajutan berupa rajutan bayi dan syal dewasa.

Disini saya hanya akan menjelaskan apa itu teknik blocking secara sederhana sesuai dengan pengetahuan dan praktek yang sering saya lakukan karena banyak sekali pertanyaan yang masuk apabila saya memposting stories kegiatan blocking saya di instagram.

Crochet Baby Dress, Dress Rajut Bayi, Blocking Rajutan, Blocking pada Rajutan, manfaat blocking rajutan, belajar merajut, cara blocking rajutan
Contoh baby dress yang sudah di blocking. Siap pakai.


Blocking adalah sebuah teknik akhir proyek rajutan tertentu yang dilakukan sedemikian rupa agar hasilnya sesuai dengan ukuran, bentuk dan motif yang kita inginkan sebagai perajut. Tidak semua proyek rajut perlu diblocking. Beberapa proyek yang memerlukan teknik blocking antara lain:

  1. Granny Square (berlaku juga untuk bentuk lain seperti lingkaran, segitiga, pentagon, hexagon, dll) yang hasil akhirnya perlu disambung menjadi sebuah proyek lain seperti: sarung bantal, selimut, dll.
  2. Proyek Wearable. Contohnya: Dress, sweater, cardigan, syal, ponco, dsb.
  3. Doily/taplak meja, tudung saji, tirai dsb.
  4. Proyek-proyek lace pattern (gampangnya yang teknik rajutnya seperti membentuk renda)

Lalu apa saja manfaat blocking?

  1. Membentuk ukuran sesuai dengan kebutuhan sehingga proyek tidak mudah berubah bentuk meski sudah cuci pakai berulang kali.
  2. Menonjolkan sebuah motif rajutan tertentu.
  3. Memberi kesan mewah pada rajutan (ya kan kita jualan rajutan inginnya produk yang diterima konsumen sudah bersih, wangi & layak langsung pakai)
  4. Bagi saya teknik blocking adalah kesempatan untuk mengetes apakah benang yang kita pakai luntur atau tidak. Kalaupun kita menggunakan benang dengan proses pewarnaan manual yang pastinya akan menyebabkan benang menjadi luntur, kita bisa memberikan gambaran pada konsumen bagaimana cara merawatnya.

Crochet Baby Sweater, Sweater Rajut Bayi, Blocking Rajutan, Cara Blocking Rajutan, Crochet Blocking
Sweater Bayi pun di blocking agar ukurannya sesuai dengan kebutuhan dan tidak mudah berubah bentuk.


Banyak juga yang bertanya, apakah blocking menjadi sebuah hal yang wajib dikerjakan setelah selesai merajut sebuah proyek yang memerlukan teknik blocking? Bagi saya adalah tidak. Tetapi jika kita ingin hasil yang maksimal, jawabannya adalah wajib. Begini, dalam sebuah kasus, kita merajut doily atau baby dress dengan lace patttern. Sebelum diblocking, hasilnya proyek tersebut mudah sekali menggulung atau melengkung. Motifnya tidak nampak dan ukurannya belum jelas. Setelah di blocking, kalian akan merasakan sendiri perbedaannya. Dari mulai ukurannya yang jelas hingga hasi akhir baby dress yang terkesan 'jatuh' dan lebih elegan.

Lanjut ke teknik blocking. Sebetulnya, teknik blocking yang saya ketahui terdiri dari 3 jenis. Yaitu blocking kering (dengan cara di spray), blocking basah (dicuci lebih dulu) dan blocking uap menggunakan iron steam. Saya tidak akan menjelaskan semuanya dan hanya akan menjelaskan teknik blocking kering yang memang sering saya pakai. Untuk blocking kering, alat dan bahan yang perlu saya siapkan adalah:

  1. Pin Board. Saya menggunakan puzzle board dari evasponge yang tebal yang umum di jual di supermarket/toko kelontong/toko perlengkapan rumah tangga/toko khusus karpet.
  2. Jarum pentul/pin. Apapun yang penting tidak berkarat dan tidak mudah karatan.
  3. Botol spray.
  4. Softerner dan air bersih.
  5. Meteran.



Langkah memblocking:

  1. Siapkan rajutan dan pin board. Gelar rajutan di atas pin board.
  2. Pasang pin/pentul di sisi rajutan dengan cara menancapkannya satu per satu. Jangan lupa, gunakan meteran untuk memastikan ukurannya tepat. Misal yang kita blocking adalah granny square. Semestinya kita memerlukan ukuran 10x10cm. Maka bentuk granny square sesuai ukuran yang dibutuhkan dengan cara merenggangkannya kemudian tahan dengan menggunakan pin/pentul yang ada. Demikian pula jika yang ingin di blocking adalah dress bayi. Pastikan ukuran lingkar dada, lingkar lengan, panjang dress yang kita perlukan sesuai dengan kebutuhan. 
  3. Setelah pin terpasang, spray seluruh bagian rajutan hingga basah kuyup.
  4. Biarkan rajutan kering dengan cara diangin-anginkan ditempat teduh. Umumnya rajutan akan kering dalam waktu 1-2 hari tergantung pada cuaca dan suhu ruang.
  5. Setelah kering, lepas setiap pin. Rajutan siap pakai.

Teknik blocking ini sama sekali tidak membuat rajutan berbau apek meski perlu waktu hingga 2 hari untuk mengeringkannya. Rajutan sendiri memang dianjurkan untuk dicuci dan dikeringkan diatas bidang datar tanpa terkena cahaya matahari langsung. Jadi jangan takut rajutan kalian akan bau apek dll setelah di blocking ya.

Demikian sedikit tulisan singkat saya tentang teknik blocking. Semoga memberi sedikit gambaran bagi yang belum mengerti ya. Semoga manfaat πŸ™



Rabu, 19 September 2018

Seekor Kucing Mix Dome Bernama: Bocil

Sejak pertengahan Juli 2018, saya mulai memelihara kembali seekor kucing mix domestik berbulu belang tiga (kembang telon) yang saya beri nama; Bocil.

Kucing Mix Dome, Kucing Domestik, Kucing Lucu


Bocil saat itu berusia kurang lebih 4 bulan, sudah tidak menyusu dan doyan dengan makanan kering (dry food). Ia tipikal kucing yang jarang sekali bersuara. Aktif di malam hari dan cenderung tidur sepanjang siang.

Bocil, senang sekali ada di sekitaran kamar mandi, tidur atau sekedar berleyeh-leyeh ria. Sebelumnya, saya memelihara kucing domestik belang gelap yang saya beri nama Walang. Walang berbeda jauh dengan Ocil, demikian saya memanggil namanya. Walang akan menyahut ketika saya panggil. Tapi tidak dengan Ocil. Ocil mau menengok saja sudah syukur Alhamdulillah. Ocil hanya akan mendekat saat dipanggil ketika ia merasa lapar, dry food di tempat makannya kosong dan saat pagi hari tepatnya subuh tiba.

Saya khusus memakaikannya kalung dengan lonceng besar karena ia memang pelit suara. Sulit menjawab panggilan dan entah kenapa jarang bergerak ketika siang hari tiba. Ia senang sekali berada dalam kamar mandi, tidur atau melamun. Kebetulan sekali, kamar mandi tempat tinggal kami saat ini sangat mudah kering.

Bocil, anak kucing, anak kucing lucu, kucing mix dome, kucing domestik


Ocil memiliki garis mata yang nampak seperti belek tebal di mata sebelah kirinya. πŸ˜…Ia juga senang dimandikan. Ah, ini juga yang membuatnya berbeda dengan Walang.

Kebiasaan Ocil yang menarik lainnya adalah, saat subuh tiba, ia akan mengganggu tidur kami yang masih terlelap dengan menggigit kaki, menggaruk kepala bahkan menggigit hidung. Ya, saya sudah pernah merasakan gigitannya di bagian hidung 😹

Suatu ketika, Ocil pernah hilang selama kurang lebih 3 minggu. Dan Alhamdulillah, ternyata ia masih berjodoh untuk saya rawat. Setelah ditemukan, Ocil sangat mudah diajari toilet training. Ia mulai terbiasa pup dan pee di lubang kamar mandi. Cukup membuat kami berhemat dengan tidak terus-terusan membersihkan dan membeli pasir baru kan? Hingga kini, Ocil masih ada di bawah pengasuhan saya. Rencana saya selanjutnya adalah memberi Ocil vaksin dan juga sterilisasi.

Kucing Mix Dome, kucing lucu, Kucing pintar, Bocil, Kucing domestik


Selama saya merawat Ocil, saya mulai memahami bahwa Ocil tidak cocok dengan makanan basah yang mentah (raw wet food). Suatu hari, Ocil pernah mendapatkan hadiah sebuah kotak dari Wishkas berisi makanan basah siap makan. Dan malam harinya setelah menyantap makanan tsb, Ocil muntah-muntah sampai lemas. Duh.. Tak berhenti sampai disitu, setelah menyantap jeroan ikan patin pun demikian. Saya sadar, Ocil hanya cocok dengan dry food merk Bolt (pernah dicoba merk lain, namun terpaksa dimakan, tidak bersemangat saat menyantap) selain dry food, Ocil juga hanya cocok makan nasi dengan lauk ikan pindang (ikan asap, baik tongkol maupun sejenisnya).

Doakan agar saya panjang jodoh dengan Bocil ya. 😍